Jumat, 22 Oktober 2010

TRANSISTOR



 Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

CARA KERJA SEMIKONDUKTOR

Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.
Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole).
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.
Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.
Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.
Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.

CARA KERJA TRANSISTOR

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.

JENIS-JENIS TRANSISTOR

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

  • Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
  • Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
  • Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
  • Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
  • Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
  • Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
  • Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain




BJT

BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.

FET

FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.

BEBERAPA CARA MENENTUKAN KAKI TRANSISTOR

  • Kaki kolektor biasanya terhubung dengan badan transistor apabila transistor tersebut dipacking menggunakan metal. Apabila transistor dipacking dengan plastik maka kaki kolektor biasanya terhubung dengan badan transistor yang akan dihubungkan dengan pendingin.


Apabila transistor tersebut tidak dihubungkan dengan pendingin, maka sebaiknya dicari dulu kaki basisnya. Kalau sudah ketemu, sekarang kaki basisnya ditengah apa dipinggir? Kalau kaki basisnya ditengah, biasanya kaki kolektor berada pada sebelah kanan. Kalau basisnya dipinggir maka kaki kolektor berada pada sebelah tengah.

  • Dengan Multimeter:

1. Siapkan multimeter dan atur pada pengukuran ohmmeter X100
2. Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini.3. Perhatikan penunjukkan pergerakan jarum. Apabila jarum bergerak ke kanan dengan posisi probe yang satu tetap pada kaki 3 dan probe lainnya pada kaki 1 atau kaki 2 berarti kaki 3 adalah base transistor. Jika probe positif yang berada pada kaki 3 berarti transistor tersebut berjenis NPN, sebaliknya jika probe negatif berada pada kaki 3 berarti transistor tersebut berjenis PNP.

Mencari Kaki Kolektor dan Emitor
1. Misal transistor yang kita gunakan berjenis NPN
2. Lakukan pengukuran seperti gambar dibawah...3. Perhatikan penunjukkan jarum, apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1 (pada probe positif) adalah emitter dan kaki 2 (pada posisi probe negatif) adalah kolektor. Atau Jika dipasang kebalikkannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emitter dan kaki 2 adalah kolektor.
Untuk transistor jenis PNP dapat dilakukan seperti diatas dan hasilnya kebalikan dari transistor jenis NPN.


  • versi saya:
1.jika jenis transistornya seperti dibawah ini,maka jika tulisannya menghadap kearah kita dari kiri kekanan adalah B,C,dan emmiter. 
 
2.jika jenis transistornya seperti gambar dibawah ini,maka jika tulisannya menghadap kearah kita dari kiri kekanan biasanya adalahC ,B,dan E.



CARA MENGETAHUI TRANSISTOR YANG MATI DENGAN MULTIMETER

  • Jika pencolok multimeter dibolak-balik pada kaki basis dan emmiter bergerak,berarti transistor tersebut sudah korsleting(mati).tapi,jika hanya salah satunya yang bergerak berarti masih baik
  • Tapi kadang-kadang ada transistor yang jika dibolak-balik antara kaki emitter dan basis bergerak semua,namun transistor tersebut masih baik.solusinya adalah ukur B dengan C dibolak balik,dan kaki E dan C juga dibolak-balik.Jika ketika diukur semuanya jalan berarti transistor tersebut mati,tapi jika ga gerak semua berarti transistor tersebut masih baik.

Contohnya transistor horizontal tv
thanks to all

DIODA

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik.




Dioda
Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Gambar 1 : Simbol dan struktur dioda
Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
Gambar 2 : dioda dengan bias maju
Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.
Gambar 3 : dioda dengan bias negatif
Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baikhole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt diatas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (deplesion layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7 volt. Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium.
Gambar 4 : grafik arus dioda
Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.
Zener
Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener".
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), dioda ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis dioda yang dipakai.
Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk menstabilisasi tegangan untuk aplikasi-aplikasi arus kecil.
Tegangan rusaknya dapat dikontrol secara tepat dalam proses doping. Toleransi dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling biasa adalah 5% dan 10%.
Efek ini ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika, Clarence Melvin Zener.
Mekanisme lainnya yang menghasilkan efek yang sama adalah efek avalanche, seperti di dalam dioda avalanche. Kedua tipe dioda ini sebenarnya dibentuk melalui proses yang sama dan kedua efek sebenarnya terjadi di kedua tipe dioda ini. Dalam dioda silikon, sampai dengan 5.6 Volt, efek zener adalah efek utama dan efek ini menunjukan koefisiensi temperatur yang negatif. Di atas 5.6 Volt, efek avalanche menjadi efek utama dan juga menunjukan sifat koefisien temperatur positif.
Dalam dioda zener 5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan kedua koefisien temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga, dioda 5.6 Volt menjadi pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif.
Teknik-teknik manufaktur yang modern telah memungkinkan untuk membuat dioda-dioda yang memiliki tegangan jauh lebih rendah dari 5.6 Volt dengan koefisien temperatur yang sangat kecil. Namun dengan munculnya pemakai tegangan tinggi, koefisien temperatur muncul dengan singkat pula. Sebuah dioda untuk 75 Volt memiliki koefisien panas yang 10 kali lipatnya koefisien sebuah dioda 12 Volt.
Semua dioda di atas, tidak perduli berapapun tenganan rusaknya, biasanya dijual dinamakan dioda Zener.


Gambar 5 : Simbol Zener
Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias maju maka zener biasanya berguna pada bias negatif (reverse bias).
LED
LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Gambar 6 : Simbol LED
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong.
Aplikasi
Dioda banyak diaplikasikan pada rangkaian penyerah arus (rectifier) power suplai atau konverter AC ke DC. Dipasar banyak ditemukan dioda seperti 1N4001, 1N4007 dan lain-lain. Masing-masing tipe berbeda tergantung dari arus maksimum dan juga tegangan breakdwon-nya. Zener banyak digunakan untuk aplikasi regulator tegangan (voltage regulator). Zener yang ada dipasaran tentu saja banyak jenisnya tergantung dari tegangan breakdwon-nya. Di dalam datasheet biasanya spesifikasi ini disebut Vz (zener voltage) lengkap dengan toleransinya, dan juga kemampuan dissipasi daya.
Gambar 7 : LED array
LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing warna bisa memiliki arti yang berbeda. Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti lain. LED dalam bentuk susunan (array) bisa menjadi display yang besar. Dikenal juga LED dalam bentuk 7segment atau ada juga yang 14 segment. Biasanya digunakan untuk menampilkan angka numerik dan alphabet.

Menguji Dioda
Komponen ini memiliki sepasang kaki yang mana masing-masing berkutub negatif dan positif. Oleh karena itu dalam menguji nanti hendaknya dilakukan dengan benar dan cermat. Tujuan pengujian alat ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan akibat beberapa hal . Pada dioda yang pernah dipakai dalam suatu rangkaian biasanya disebabkan besarnya tekanan arus sehingga tidak mampu ditahan dan diubah menjadi DC.
Cara pengujian:
a. Saklar diputar pada posisi Ohmmeter, 1x dan Kalibrasi. 
b. Hubungkan colok (-) dengan kaki negatif (anoda) dan colok (+) dengan kaki positif (katoda). 
c. Kemudian pindahkan pencolok (-) pada kaki anoda dan colok (+) pada kaki katoda. Bila jarum bergerak berarti dioda tersebut rusak. Jika sebaliknya (tak bergerak) maka dioda dalam keadaan baik.

Cara Membaca Kode Dioda Zener
Banyak teknisi yang bingung tentang cara untuk benar-benar membaca kode dioda zener. Ada banyak jenis nomor kode yang ditunjukkan pada tubuh itu. Tampilan dan bentuk sebuah dioda zener keliru sometimescan menjadi sinyal normal dioda. Untuk membedakan itu, adalah dengan melihat codenumber pada tubuh itu-apakah itu normal atau dioda zener dioda. Terima kasih kepada produsen di mana papan utama mereka yang tercetak dengan kata 'ZD' yang dimaksud dioda zener dan 'D' berarti sebuah dioda.

Namun, dari saya mengalami beberapa printed circuit board yang menandai dari 'D' juga dapat mewakili dioda zener. Ini akan menyesatkan seorang teknisi ke percaya sebuah dioda zener dioda sebenarnya. Kita sebagai seorang teknisi atau insinyur harus tahu atau sensitif tentang tanda. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengacu nomor kode yang tercetak pada komponen tubuh dari sebuah buku data semikonduktor. Tanpa buku data sangat sulit untuk mengetahui yang sebenarnya tegangan dioda zener. Jika Anda tidak memiliki buku data Anda bisa ke mesin pencari google dan ketik kode berikut ini dan berharap Anda dapat menemukan jawaban di sana! Sebuah salah penggantian dioda zener dapat menyebabkan kerusakan peralatan Anda dan kadang-kadang bahkan akan meledakkan peralatan Anda. Waktu dan uang kerugian akibat bahwa kita kurangnya pengetahuan tentang mengidentifikasi kanan tegangan dioda zener. Jika Anda tidak dapat mengidentifikasi kode, jangan khawatir karena newsletter ini di sini untuk membimbing Anda untuk berhasil tentang cara membaca kode dioda zener.

5. 1 = 5. Dioda zener 1Volt

5V1 = 5. Dioda zener 1Volt

12 = 12 Volt dioda zener

12V = 12 Volt dioda zener

BZX85C22 = 22Volt 1 watt dioda zener (lihat EKG PHILIPS PETUNJUK PENGGANTIAN MASTER semikonduktor)

BZY85C22 = 22Volt 1 / 2 watt dioda zener (lihat EKG PHILIPS PETUNJUK PENGGANTIAN MASTER semikonduktor)

Catatan: Ada juga bagian nomor seperti BZVXXXXX di mana Anda harus mencari dari EKG SEMICONDUCTOR BOOK.

1N4746 = 18 Volt 1 watt dioda zener (lihat EKG PHILIPS PETUNJUK PENGGANTIAN MASTER semikonduktor)

6C2 = 6. 2 Volt dioda zener. (Jika Anda melihat kode dioda zener ini ditulis sebagai TOP DARI 6C2 BACAAN UNTUK BOTTOM) Jangan membaca dari bawah ke atas jika tidak, nilai yang anda dapatkan adalah yang 2C6 Anda tidak dapat menemukan data dari buku!

Saya percaya banyak orang akan bertanya bagaimana cara mendapatkan tegangan untuk kode 6C2. Masih merujuk pada buku EKG, Anda harus mencari nomor bagian HZ. Itu berarti bukannya mencari 6C2, cari HZ6C2 dan Anda akan mendapatkan jawabannya! Zener tegangan terendah yang saya temukan adalah 2. 4 volt dan tertinggi adalah 200 Volt 5 watt.

Kesimpulan-Be waspada saat memeriksa nomor bagian dari sebuah dioda zener. Jangan selalu beranggapan bahwa dioda sinyal kecil selalu merupakan dioda zener. Dengan hati-hati mengamati tanda pada papan utama dan membaca dioda zener nomor bagian mengacu pada buku semikonduktor, sebaiknya EKG SEMICONDUCTOR DATA BUKU yang dapat Anda peroleh dari distributor elektronik lokal Anda. Dengan pengetahuan ini dalam pikiran, Anda akan berhasil menemukan tegangan yang tepat dari dioda zener.

yahoo answers dioda zener
dioda zener kan memiliki tegangan bervariasi ada 5v,5.5v,dsb.gimana sih cara mengetahui berapa tegangan pada dioda zener?ditelevisi kan banyak dioda zener,kalau mati aku bingung berapa tegangannya,apa 5 v atau berapa.?tx

answers:
  1. Kalau no serinya kelihatan, cari datasheetnya di datasheetarchive.com. Kl gak kelihatan coba di tes dg memasang resistor 2,2k seri dg zener, lalu diberi tegangan dc. Kaki diode yg bergaris dpt + sedangkan kaki resistor dpt 0. Ukur tegangan pd kaki2 zener pakai voltmeter. Sebaiknya tegangan yg dipakai variable dari 0-24 vdc. Dimulai dari tegangan tes terendah sampai tegangan yg diukur pd zener tdk berubah. Volt yg terukur merupakan tegangan kerja zener.
  2. Biasanya komponen dioda zener itu ada tertera tulisan di bodynya. Utk yg tdk dituliskan langsung tegangannya kamu bisa beli buku "Up to date world's transistors,Diodes,thyristors& IC's 1N...60,000..u"---(equivalent transistor,diode,thyristor/ comparison tables)--................yg byk dijual di pasaran/glodok-JakBar, atau km bisa juga search di internet datasheet tipe zener tsb. Krn dioda zener itu jenis & tipenya ratusan ribu, apalagi kalau khusus buatan pabrik tsb keqnya susah dicari di pasaran, yg hny bs qta lakukan adalah mencari penggantinya dgn voltase dan watt(daya) yg sama dgn aslinya. Utk pengukuran manual hrs ada di PCBnya tdk dpt dilepas dr rangkainnya dan pesawat tv hrs hidupkan. Klu curiga putus coba cabut zenernya lalu ukur dgn ohm/AVO-meter.

    materi referensi:

    emang rada susah klu kita blm/sering mempratekkannya,byk2lah latihan dan bongkar rangkaian elektronik.



MEMBACA RESISTOR DENGAN GRESISTOR

ya......resistor,resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik agar sesuai dengan yang dibutuhkan.setiap bengkel/hobies elektronika diwajibkan dapat membaca nilai dari sebuah resistor.perlu diketahui.bahwa resistor ada yang memiliki 4 pita warna,5,dan 6pita warna.kesemuanya itu memiliki cara membaca yang berbeda-beda.cara-cara yang dapat dilakukan untuk membaca nilai dari sebuah resistor antara lain:

1.menghafal kode-kodenya
guru saya pernah memberikan trik untuk menghafal kode-kode warna resistor,yaitu dengan menghafal kata kata hi co me ji ku hi bi u a pu e pe t,jika dijabarkan artinya:
hi:hitam
co:coklat
me:merah
ji:jingga
ku:kuning
hi:hijau
bi:biru
u:ungu
a:abu-abu
pu:putih
e:emas
pe:perak
t:tanpa warna

sedangakan tabel kode warna dan nilainya dapat dilihat dibawah ini:


2.menggunakan multitester
set posisi avometer pada ohm,lalu colokkan pada kedua kaki resstor.dilayar akan terlihat nilai dari resistor tersebut.multitester lebih banyak digunakan untuk mengetahui kerusakan resistor daripada mengetahui nilai dari resistor tersebut.
3.Dengan software Gresistor
Software gresistor merupakan software linux ubuntu yang digunakan untuk mengetahui nilai dari sebuah resistor,gambaran softwarenya seperti tampak diatas,jadi software ini hanya bisa berjalan dikomputer yang mengunakan sistem operasi linux ubuntu(saya menggunakan ubuntu 9.10karmic koala).cara instalasi gresistor adalah:
1.masuk ke ubuntu software center dengan cara klik applications,ubuntu software center.
warning:anda harus terhubung dengan internet untuk menginstal software ini
setelah itu cari softwarenya diaccecories seperti gamabar
2.setelah muncul menu accecories,cari sofwarenya(gresistor):


3.klik gresistor dan anda akan dibawa kehalaman instalasi utamanya:
4.klik install,tunggu sampai proses selesai.setelah selesai lihat softwarenya di applications,accecories,gresistor:


cara memakai software g resistor:
1.buka softwarenya diaccecories,gresistor
2.akan terihat tampilannya:


3.pilih jumlah gelang resistor yang akan dibaca pada type of resistor
4.value 1:nilai warna pada gelang1
   value 2:nilai warna pada gelang2
    value3:nilai warna pada gelang3
   multiply:faktor pengali
   tolerance:toleransi dari resistor tsb
   temp:temperatur

misal:saya akan membaca nilai dari sebuah resistor yang memiliki 4 geang warna secara berurutan coklat,hitam,merah,dan emas.bagaimana caranya menggunakan gresistor untuk menentukan nilainya:

jawab:
1.buka gresistor
2.pilih 4 band pada type of resistor
3.isi value 1:brown
        value 2:black
        multiply:red,dan
        tolerance:gold
4.secara otomatis software akan memberitahu nilai dari resistor tersebut beserta toleransi dan temeraturnya
  • kalo di-SERI rumusnya :
    R total = R1 R2 R3 dst
    contoh 2 buah R=10Ω di-seri nilainya menjadi (10+10) = 10:10 = 20Ω

    kalo di-PARALEL rumusnya :
    (1/R total) = (1/R1) + (1/R2) + (1/R3) + dst
    khusus untuk 2 buah R di-seri rumusnya bisa disederhanakan menjadi :
    R total = (R1xR2) : (R1+R2)
    contoh 2 buah R=10Ω di-paralel nilainya menjadi (10x10) : (10+10) = 100:20 = 5Ω

    pengaruhnya pada rangkaian yah selain tidak enak dipandang juga bisa menimbulkan noise dan ganguan interferensi
  • Perlu diketahui bahwa batas ukur multimeter untuk pengukuran menggunakan OHM, mempunyai beberapa posisi yaitu :
    1. Putar saklar pada posisi R x 1
    2. Putar saklar pada posisi R x 10
    3. Putar saklar pada posisi R x 1K

    Cara pengukuran hambatan adalah sebagai berikut :
    1. Putarlah saklar pada posisi R x 1, R x 10, atau R x 1K. Ini semua tergantung perkiraan berapa besar tahanan yang hendak kita ukur.
    2. Tancapkanlah kabel merah (+) pada lubang (+) dan kabel hitam (-) pada (-).
    3. Lalu pertemukan pencolok merah dan hitam pada masing-masing ujungnya.
    4. Kemudian stel jarum sampai mencapai angka nol Ohm. Sedangkan yang dibuat menyetel adalah pengatur nol Ohm.
    5. Kemudian setelah mencapai titik nol Ohm barulah pencolok itu kita lepaskan. Maka dengan demikian jarum skala akan kembali ke kiri.
    6. Dan sekarang tempelkan masing-masing pencolok pada kaki resistor.
    7. Apabila jarum bergerak maka hal ini akan menandakan resistor dalam keadaan baik dan bisa digunakan.
    8. Sedangkan untuk mengukur besarnya nilai resitor perhatikanlah gerakan jarum dan berjenti pada angka berapa. Maka angka ini akan menunjukkan skala sesuai denganukuran resistor itu sendiri.

    Contoh-cotoh Perhitungan Resistor :
    a. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan pada 1 x berarti --> 1 x 100, maka ukurannya adalah 100 Ohm
    b. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan pada 10 x berarti --> 10 x 100, maka ukurannya adalah 1000 Ohm
    c. Bila jarum menunjukkan angka 100 pada papan skala dan saklar penyetelan ditunjukkan pada 1K berarti --> 1000 x 100, maka ukurannya adalah 100000 Ohm atau 100 KOhm
  • ada beberapa type resistor tapi yang paling umum digunakan :
    1. Carbon Composition (warna dasar coklat/krem)
    * lumayan banyak dipakai
    * kalo salah perancangan akan menimbulkan noise
    * power ratingnya dari 1/4w sampai 2w
    * nilai resistansi dari 1 Ω - 100 MΩ
    * toleransi sekitar 5%


    2. Carbon Film (warna dasar coklat/krem)
    * yg paling banyak digunakan
    * lebih baik dibanding Carbon Composition terutama dari segi frekuensi responnya
    * power ratingnya dari 1/4w sampai 2w
    * nilai resistansi dari 10 Ω - 1 MΩ
    * toleransi sekitar 5%


    3. Metal Oxide Film (warna dasar biru telur asin)
    * banyak digunakan di elektronika digital/komputer dan perangkat2 High-End
    * lebih stabil dan tahan terhadap temperatur dibanding yg Carbon
    * power ratingnya dari 1/4w sampai 2w
    * nilai resistansi dari 1 Ω - 200 KΩ
    * toleransi sekitar 5%


    4. Precision Metal Film (warna dasar biru, biasanya 5 gelang warna)
    * sama dengan Metal Oxide Film tapi lebih akurat nilainya
    * paling rendah noise-nya
    * banyak digunakan di instrument2 yg butuh presisi seperti militer, satelit, alat test, komputer dll
    * power ratingnya dari 1/4w sampai 2w
    * nilai resistansi dari 1 Ω - 200 KΩ
    * toleransi sekitar 1%
  • lebih jelasnya mengenai resistor dapat dibaca disini